Minggu, 06 April 2014

KITA LELAH

KITA LELAH

Bila aku menang, bila aku berhasil, bila lemariku penuh dengan piala dan brankasku sudah tidak muat di isi uang, aku masih tidak begitu senang, sebab semua itu tidak senikmat di marahi kamu. Sekarang berbeda. Mungkin aku tidak setegas kamu menegur aku saat aku menegur diri sendiri.

Aku tidak bisa mati dengan menahan nafas, demikian tak lupa dengan menahan sesal. Aku sedah banyak membaca buku, aku sudah menelan air laut berkali-kali, aku membunuh nyamuk, tetapi masih saja kamu yang aku cinta. Entah siapa-siapa saja yang sudah bosan mendengar ini, mungkin tinggal cermin saja yang masih semangat.


Bila kita harus berakhir, biat Tuhan saja yang ketuk palunua. Bukan mereka yang sudah marah, atau kita yang sudah lelah. Atau jika aku mati lebih dulu. Kamu boleh menangis dan melihat orang yang kamu cinta adalah manusia seratus persen. Aku bukan malaikat, bukan Tuhan, tetapi bukan setan yang mencelakakan, melainkan cinta yang tersimpan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar